Selasa, 20 September 2011

Memilih Mesin Penetas Telur Ayam Berkualitas

Mesin penetas telur ayam biasanya digunakan oleh para peternak untuk mendongkrak tingkat produktifitas telur induk ayam agar semakin meningkat. Dengan adanya mesin tersebut, tugas induk ayam untuk mengerami telur telah tergantikan sehingga induk ayam pun memiliki kesempatan bertelur dalam jumlah yang lebih banyak lagi. Keberadaan mesin penetas telur ayam juga membantu peternak untuk mendapatkan bibit ayam berkualitas unggul.

 

Hanya saja untuk mendapatkan mesin penetas telur ayam berkualitas, Anda dituntut untuk cermat dalam memilihnya. Karena sekarang ini keberadaan mesin penetas telur ayam yang beredar di pasaran jenisnya sangat beragam dan semuanya menjanjikan kualitas terbaik. Beberapa aspek berikut ini hendaknya Anda pertimbangkan dengan seksama sebelum Anda memutuskan membeli mesin penetas telur ayam:

(1) Bahan. Pilihlah mesin penetas telur ayam yang bahannya mampu menahan panas cukup lama dan tidak mudah berubah (misalnya melengkung) karena pengaruh suhu dan cuaca di luar ruangan. Jenis bahan tersebut umumnya terbuat dari multipleks dan kayu;

(2) Kapasitas. Sesuaikan kapasitas mesin penetas telur ayam dengan kebutuhan. Semakin besar kapasitasnya maka dayanya pun juga semakin besar. Jika sumber panas  mesin penetas telur ayam menggunakan lampu bohlam, jangan lupa perhatikan letaknya. Sebaiknya Anda pilih lampu bohlam berdaya kecil dengan jangkauan penyinarannya yang merata daripada lampu bohlan berdaya besar tetapi penyinarannya hanya terkumpul pada satu area. Akibatnya kadar panas di dalam ruangan pun juga tidak merata dan hal ini jelas sangat berpengaruh terhadap kualitas penetasan. Pada mesin penetas telur berkapasitas besar dan berkualitas bagus biasanya dilengkapi dengan alat semacam blower untuk membantu meratakan panas ke seluruh ruangan;

(3) Suhu. Suhu dalam ruangan harus diupayakan stabil (37- 38C) sehingga Anda harus memastikan untuk selalu mengukur suhu ruangan dengan termometer dan mengontrolnya dengan menggunakan termostat;

(4) Rak telur. Perhatikan jarak kerapatan rak telur agar tidak terlalu rapat sehingga bisa memberikan sirkulasi udara dengan baik serta menjamin telur tidak mudah bergerak dan menggelinding. Pastikan pula rak telur bisa ditarik sehingga mudah ketika membalik telur maupun saat membersihkan dan mengangin-anginkan telur;

(5) Kelembapan udara. Jika tingkat kelembapan udara perlu dinaikkan maka bisa dengan menggunakan bak air. Pada penetasan telur itik biasanya membutuhkan tingkat kelembapan yang cukup tinggi.;

(6) Teknik pemutaran telur bisa secara manual, semi otomatis, dan otomatis.

1 komentar: