Sebelum Anda memulai bisnis ayam kampung, sebaiknya Anda terlebih dahulu memulai mengenal aspek peternakan ayam kampung dengan baik. Agar Anda mempunyai pedoman standar produksi usaha peternakan untuk mengetahui perkembangan ayam kampung yang Anda pelihara. Apakah ayam- ayam yang Anda pelihara tersebut sesuai dengan standar produksi yang diberikan ataukah belum?
Agar lebih jelas, mari kita mengenal apa define standar produksi. Standar produksi adalah ketentuan- ketentuan yang menunjukkan syarat agar dapat mempertahankan mutu produksi dengan baik.
Biasanya standar produksi peternakan ayam, mengacu kepada bobot badan, pertambahan bobot ayam, konsumsi pakan, rasio, konversi pakan (feed convertion ratio/FCR), dan deplesi (mortalitas dan apkir) (Masanto, Agus: 2008). Sebagai peternak Anda harus mempunyai catatan tersendiri tentang keadaan aktual ayam- ayam yang dipelihara dan dapat dibandingkan dengan standar produksi yang diberikan para pembibit.
Standar produksi sangat diperlukan agar Anda dapat mengontrol kondisi ayam kampung yang Anda pelihara. Sehingga, ketika bobot ayam kampung peternakan Anda berada dibawah standar produksi, Anda dapat memisahkannya dari ayam lain dan memberikan perlakuan khusus untuk meningkatkan bobot ayam.
Ada beberapa aspek yang perlu Anda perhatikan dalam memproduksi ayam kampung, diantaranya sebagai berikut.
(1) Berat Badan (Bobot) / Kecepatan Tumbuh
Bobot badan dapat diketahui dengan melakukan penimbangan. Sebaiknya ayam ditimbang setiap 2-4 minggu. Hindari stres pada ayam ketika terjadi penimbangan. Ambil sampel dari 15 % ayam kampung yang Anda pelihara. Keterwakilan ini akan mewakili hasil keseluruhan ayam kampung yang Anda pelihara.
(2) Konsumsi Pakan
Konsumsi pakan yang Anda pelihara adalah jumlah pakan yang dimakan ayam dalam waktu tertentu. Setelah mengetahui jumlah pakan harian, Anda dapat memperkirakan jumlah pakan per hari yang Anda perlukan.
Sebagai contoh, konsumsi pakan harian ayam kampung per ekor pada hari ke 15 adalah 50 g. Jika Anda memelihara 1200 ekor ayam, maka pada hari itu Anda memberikan pakan sebanyak 1200 X 50 g = 60000 g atau 60 kg.
(3) Feed Convertion Ratio (FCR)/ konversi Pakan
Feed Convertion Ratio (FCR) adalah rasio konversi pakan merupakan istilah yang banyak digunakan untuk mengetahui efisiensi penggunaan pakan.
(4) Deplesi
Deplesi merupakan gabungan dari mortalitas (kematian) dan ayam yang diapkir (tidak dipakai/ digunakan). Faktor tersebut menentukan banyaknya ayam saat dipanen.
Manfaat Pemberian Gula Jawa Untuk Ayam Aduan
BalasHapusSabung Ayam S1288
Situs Terbaru S128 Sabung Ayam Taji Terpercaya
BalasHapus