Jumat, 29 Juli 2011

beternak ayam kampung sistem orang kampung

Beternak ayam kampung sistem orang kampung mempunyai keunikan tersendiri, ayam ibarat keluarga sendiri yang dibesarkan dalam satu rumah tinggal sehingga terkadang untuk menjual ayam kampung tersebut ada rasa kasihan harus berpisah dengan salah satu anggota keluarga tercinta, ya anggota keluarga tersebut adalah seekor ayam.

Ayam Kampung

Peternak: "Kalau tidak membutuhkan uang untuk ... tidak aku jual kamu wahai ayam , sedih

Ayam : Petok, petok, petok...

Peternak : Selamat berpisah ayam tersayang

Ayam : Petok..

 

Sebelumnya ayam tersebut dibesarkan dengan penuh kasih sayang, ketika peternak sedang makan teringat pada seekor ayam maka disisihkanlah sebagaian nasi yang sudah hampir masuk ke lobang mulut meskipun rasanya tidak selezat yang ada direstoran namun itu lebih dari cukup untuk sekeluarga ditengah naiknya harga sembako sementara penghasilan cuma itu itu saja, untuk bekerja di kantoran ber AC merupakan sesuatu yang tidak mungkin karena sudah pasti diremehkan oleh mereka, sementara Surat sakti berupa ijazah yang selalu ditanyakan ketika hendak melamar tentu saja tidak punya.

 

Untuk membuka usaha katanya juga harus ada PT atau pajak apa gitu gak tahulah yang besarnya selangit, gak cukup deh kalau dibayar dengan menggunakan hasil menjual 10 ayam kampung tersayang, kepinginya sih memelihara ayam kampung berjumlah ratusan atau bahkan ribuan tapi cuma mampu beberapa ekor saja, banyak sedikit sudah dijual buat keperluan sehari-hari

 

Yah... selamat tinggal ayam kampung tersayang, kamu aku jual ya, mungkin nasibmu akan disembelih oleh orang yang membelimu kelak, entah itu dijadikan sop ayam, ayam panggang atau apa lah yang bisa dijadikan makanan buat mereka yang bekerja di kantoran itu, bagaimana dengan anak-anakmu wahai ayam kampung? biar aku yang membesarkanya sehingga ketika dewasa nanti bisa semontok kamu, petok, petok, petok

 

Tengkulak pun datang dengan menenteng puluhan ayam yang diikat kakinya tanpa rasa iba

peternak: ini dihargain berapa ya, sedih

Tengkulak : Rp. ,-

Peternak : kecil sekali apa tidak bisa lebih

Ayam : Petok, petok, petok

 

Tawar menawar antara peternak ayam kampung dan tengkulak pun berlangsung dengan alot, sampai akhirnya harga pun disepakati meskipun peternak masih gak terima didalam hati, tapi mau gimana lagi?..