Jumat, 30 September 2011

Cara ternak Ayam Kampung

Banyak hal yang perlu diperhatikan jika menginginkan cara beternak ayam kampung intensif yang terbukti lebih modern dan menghasilkan produk yang baik. Tulisan ini adalah bagian dua dari tulisan dengan tema yang sama. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam beternak ayam kampung.

(1)   Perkandangan

Bangunan kandang yang dianjurkan dan memenuhi manajemen mutu adalah yang dapat memenuhi persyaratan sebagai berikut.

  • Melindungi ternak ayam kampung dari berbagai hal yang merugikan, seperti terik matahari, hujan, angin, dan gangguan binatang buas.

  • Efisien, sehingga dapat mempermudah Anda dalam proses beternak sekaligus dalam masa pembesaran ayam.

  • Menghemat tempat, sehingga ayam tidak dipelihara secara umbaran (ekstensif)

  • Melindungi ayam dari kontak langsung dengan unggas lain.


Agar dapat membangun kandang dengan baik, diperlukan pengalaman dan  pengetahuan yang mencukupi. Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam membangun kandang adalah.

  • Penempatan bangunan kandang jauh dari rumah penduduk setidaknya 20 meter.

  • Tidak lembab, becek, jauh dari gudang makanan agar tidak didatangi tikus.

  • Terisolasi dari lalu lintas umum, orang, dan hewan lain.

  • Tidak terbuka luas, karena kandang yang dibangun di tempat terbuka merugikan peternak.


Adapun kandang jika dilihat dari manajemen dan pemeliharaan, maka terbagi menjadi dua, yaitu kandang fase indukan dan kandang fase setelah indukan.

(2)   Manajemen Pemeliharaan Ternak Ayam kampung

Dalam unsur pemeliharaan ayam kampung, pertama Anda akan dihadapkan pada pilihan apakah Anda nanti dapat berproduksi secara optimal? Bila Anda menginginkan dapat berproduksi secara optimal, maka sebaiknya Anda memilih sistem pemeliharaan semi- instensif atau intensif. Tidak menggunakan cara ekstensif (tradisional), dengan mengumbar ayam kampung (dibiarkan secara liar).

Adapun dalam sistem semi instensif, Anda memelihara ayam kampung dalam kandang yang memiliki pagar, ada kontrol terhadap pakan yang dikonsumsi ayam dan kesehatan ayam.

Sedangkan pemeliharaan instensif, ayam kampung di pelihara dalam kandang sebagaimana ayam ras, ada kontrol kesehatan dan konsumsi pakan yang dijamin dengan mutu terbaik.

(3)   Kesehatan Ayam Kampung

Upayakan memberikan vaksinasi pada ayam kampung sehingga terhindar dari beberapa penyakit yang sering diidap oleh ayam kampung yaitu Flu Burung (Avian Influenza), Tetelo (Newcastle Disease/ ND),Infectious Bursal Disease (IBD), Infectious Bronchitis (IB), Infectous Coryza (IC), Mareks,Berak Kapur (Pullorum), Berak Darah (Coscidiosis), dan Chronic Respiratory Disease (CRD).

(4)   Pengelolaan Produksi

Manajemen yang baik dan terencana dapat menunjang keberhasilan produksi.

Aspek Produksi Bisnis Peternakan Ayam Kampung

Sebelum Anda memulai bisnis ayam kampung, sebaiknya Anda terlebih dahulu memulai mengenal aspek peternakan ayam kampung dengan baik. Agar Anda mempunyai pedoman standar produksi usaha peternakan untuk mengetahui perkembangan ayam kampung yang Anda pelihara. Apakah ayam- ayam yang Anda pelihara tersebut sesuai dengan standar produksi yang diberikan ataukah belum?

            Agar lebih jelas, mari kita mengenal apa define standar produksi. Standar produksi adalah ketentuan- ketentuan yang menunjukkan syarat agar dapat mempertahankan mutu produksi dengan baik.

Biasanya standar produksi peternakan ayam, mengacu kepada bobot badan, pertambahan bobot ayam, konsumsi pakan, rasio, konversi pakan (feed convertion ratio/FCR), dan deplesi (mortalitas dan apkir) (Masanto, Agus: 2008). Sebagai peternak Anda harus mempunyai catatan tersendiri tentang keadaan aktual ayam- ayam yang dipelihara dan dapat dibandingkan dengan standar produksi yang diberikan para pembibit.

Standar produksi sangat diperlukan agar Anda dapat mengontrol kondisi ayam kampung yang Anda pelihara. Sehingga, ketika bobot ayam kampung peternakan Anda berada dibawah standar produksi, Anda dapat memisahkannya dari ayam lain dan memberikan perlakuan khusus untuk meningkatkan bobot ayam.

Ada beberapa aspek yang perlu Anda perhatikan dalam memproduksi ayam kampung, diantaranya sebagai berikut.

(1)   Berat Badan (Bobot) / Kecepatan Tumbuh

Bobot badan dapat diketahui dengan melakukan penimbangan. Sebaiknya ayam ditimbang setiap 2-4 minggu. Hindari stres pada ayam ketika terjadi penimbangan. Ambil sampel dari 15 % ayam kampung yang Anda pelihara. Keterwakilan ini akan  mewakili hasil keseluruhan ayam kampung yang Anda pelihara.

(2)   Konsumsi Pakan

Konsumsi pakan yang Anda pelihara adalah jumlah pakan yang dimakan ayam dalam waktu tertentu. Setelah mengetahui jumlah pakan harian, Anda dapat memperkirakan jumlah pakan per hari yang Anda perlukan.

Sebagai contoh, konsumsi pakan harian ayam kampung per ekor pada hari ke 15 adalah 50 g. Jika  Anda memelihara 1200 ekor ayam, maka pada hari itu Anda memberikan pakan sebanyak 1200 X 50 g = 60000 g atau 60 kg.

(3)   Feed Convertion Ratio (FCR)/ konversi Pakan

Feed Convertion Ratio (FCR) adalah rasio konversi pakan merupakan istilah yang banyak digunakan untuk mengetahui efisiensi penggunaan pakan.

(4)   Deplesi

Deplesi merupakan gabungan dari mortalitas (kematian) dan ayam yang diapkir (tidak dipakai/ digunakan). Faktor tersebut menentukan banyaknya ayam saat dipanen.

Kamis, 29 September 2011

Sistem Produksi Berkesinambungan Pada Peternakan Ayam Kampung

Anda ingin memulai usaha di bidang peternakan ayam kampung? Namun, masih ragu karena ketidakpastian pasar yang biasanya terjadi di Indonesia, padahal barang yang Anda jual sifatnya tidak tahan lama (cepat membusuk). Maklum produksi pertanian adalah produksi “benda hidup”. Kini Anda tidak perlu khawatir, karena ada system produksi berkesinambungan yang menjadikan permintaan pasar sebagai patokan produksi. Tertarik?

System produksi berkesinambungan dinamakan dengan system produksi sekuensial atau system produksi kelompok. Sistem ini adalah sistem yang mendesain produk agar dapat dihasilkan sesuai permintaan pasar. Sehingga sistem ini menggunakan situasi dan kondisi pasar untuk tetap berproduksi. Artinya, produksi diawali oleh besar kecilnya permintaan pasar.

Berkebalikan dengan sistem ini, adalah sistem dengan pendekatan produksi. Peternak menghasilkan sekian banyak produk setelah itu baru mencari pasar. Cara ini agak berbahaya jika produksi yang dihasilkan adalah hasil peternakan. Misalnya, Anda memproduksi 1000 kg telur ayam kampung, tapi pemasaran belum pasti. Anda harus mencari pasar terlebih dahulu. Jika tidak ada pasar yang bisa menampung produksi daging sebanyak itu, apakah telur ayam kampung tadi dapat disimpan dalam jangka waktu lama? Karena itu banyak ahli marketing mensarankan agar pengusaha ternak ayam kampung menguasai pasar dulu, baru produksi didesain.

Landasan system produksi berkesinambungan adalah situasi dan kondisi pasar yang bersangkutan (Rasyaf, 2005). Situasi yang berkembang disini berkaitan dengan situasi nyata dan rencana. Situasi nyata disebut pangsa pasar. Misalnya, ayam kampung produksi peternakan Anda sudah dipesan dengan pasti per minggu 200 ekor. Sedangkan pasar yang masih dalam rencana adalah pasar yang belum Anda dapatkan secara pasti, misalnya Anda ingin mengembangkan pemasaran ayam kampung Anda dapat menembus pasar hotel berbintang.

Dasar tetap pegangan sistem berkesinambungan tetap pada situasi pasar. Jadi Anda harus memegang pasti informasi pasar. Beberapa syarat teknis yang perlu Anda ketahui adalah.

  1. Sistem berkesinambungan atau kelompok ini maksudnya adalah dalam satu kelompok atau satu angkatan produksi berisi ayam kampung dengan umur yang sama. Sedangkan kelompok lain dengan umur yang berbeda dari kelompok pertama dan seterusnya.

  2. Banyaknya jumlah kelompok ayam kampung dalam peternakan Anda sesuai dengan pasar yang Anda kuasai. Misalnya, Anda selama setahun memasarkan ayam kampung sebanyak 6 kali, maka jumlah kelompok Anda adalah 6 kelompok. Semakin banyak kelompok yang Anda miliki maka semakin sering Anda panen.

  3. Semakin banyak kelompok yang Anda terapkan maka Anda dituntut untuk menguasai pasar secara mantap. Kalaupun Anda sanggup membuka 12 kelompok dalam peternakan ayam kampung Anda. Maka Anda dapat menjual produksi Anda tiap bulan dengan pasar yang telah pasti.


Semoga sukses!

Penyediaan Kandang Ayam Potong

Kandang sangat penting bagi  kehidupan ternak yang kita pelihara manfaatnya. Apalagi jika Anda sudah memutuskan untuk berternak ayam potong  secara profesional maka keberadaan kandang ayam adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar lagi. Oleh karena itu sebelum membuat kandang Anda harus memperhatikan beberapa faktor.

Lokasi

Untuk memilih lokasi usaha peternakan ayam potong yang ideal, maka Anda dianjurkan untuk membuat kandang pada tempat yang memenuhi kualifikasi sebagai berikut.

n  Letak

Anda harus mengupayakan agar Lokasi kandang ayam jauh dari perumahan penduduk. agar Anda tidak terlibat konflik dengan penduduk, jika mereka keberatan dengan polusi, bau, dan debu ayam potong Anda. disamping itu Anda dapat mencegah kontaminasi berbagai penyakit yang dibawa oleh manusia, maupun binatang ternak lain seperti kambing, kerbau, sapi,anjing, angsa, dan bebek.

Sumber air

pilihlah lokasi yang memiliki sumber air cukup untuk memenuhi kebutuhan peternakan, apalagi di musim kemarau. Air adalah kebutuhan wajib bagi ayam potong. konsumsi jumlah air bergantung pada jenis ayam, jenis kelamin, bobot badan, cuaca dan umur.

Sirkulasi udara

Kandang ayam dituntut memiliki sirkulasi udara yang cukup dan bersih. Tidak lembab, dan gelap.Hal ini dapat diupayakan jika kandang ayam letaknya lebih tinggi dari lahan

sekelilingnya. Jauh dari pohon- pohon besar yang rimbun dan menghalangi matahari.

Mempunyai akses Jalan, jaringan listrik, telepon dan intenet

Mudahnya transportasi memudahkan segala bentuk aktivitas yang berhubungan dengan pengiriman DOC (bibit ayam), pakan, panen ayam, dan pemasaran hasil peternakan. jaringan listrik mempunyai fungsi untuk menjalankan pemanas, pompa air, peralatan kantor, dan kandang ayam. Telepon dan internet memudahkan komunikasi untuk memperluas jaringan.

Lingkungan Masyarakat

Izin dari masyarakat sekitar terhadap berdirinya peternakan di lingkungan sekitar mereka adalah sebuah keniscayaan. Lakukan pendekatan kepada lingkungan sekitar. Izin dan dukungan masyarakat terhadap peternakan adalah awal dari usaha peternakan ayam potong yang Anda miliki.

Keamanan

Pastikan bahwa lokasi tempat Anda memulai usaha peternakan memang benar- benar aman. Surveilah terlebih dahulu, gunakan jasa keamanan seperti satpam demi menjaga kelangsungan peternakan.

(bersambung)

Rabu, 28 September 2011

Program Vaksinasi pada Ayam Potong

Vaksinasi adalah salah satu keharusan yang dilakukan peternak ayam potong untuk mencegah terjangkitnya penyakit pada ayam potong. Banyak peternak ayam potong yang enggan untuk memvaksinasi ternaknya, dengan alasan mahal. Padahal jika wabah dan penyakit menjangkiti ayam potong, bukankah uang yang dikeluarkan lebih banyak? Sekaligus rentan mengalami kerugian.

Jadi jika Anda berniat untuk penjadi peternak ayam potong berikan vaksin yang dianjurkan. Walaupun masa hidup ayam potong sangat pendek, berkisar 5-7 minggu saja kemudian tiba masa panen.

Dalam keadaan normal, dimana penularan penyakit sangat rendah maka vaksinasi dilakukan lebih sedikit. Anda cukup melakukan vaksinasi tunggal ND (Newcastle Disease) pada ternak ayam potong, yaitu pada umur 4 hari melalui tetes mata, air minum, atau metode injeksi subcutan dan injeksi intramuskuler pada dada. Tetapi, jika dirasa resiko penularan tinggi, maka vaksinasi terhadap ND dilakukan dua kali, yakni umur 1 hari dan umur 3-4 minggu. Sedangkan vaksinasi IB (Infeksi Bronchitis), Gumboro, Marek, Coryza,Fowl Pox (cacar),ILT , IDS, dan AI (Avian Influenza). Berikut adalah table jadwal pemberian vaksinasi untuk ayam potong (broiler).

 

TABEL PEMBERIAN VAKSINASI



















































































































































































































































































 
Hari/MingguVaksinKeteranganSupplier
Hari 1-DOC masuk-
Hari 3Vaksin NB + IBTetes mataSHS
Hari 4Vaksin ND LasotaAir minum (1½  dosis)SHS
Hari 5Vaksin CocciSpray (tiap ekor DOC 10 gr) semprot di makanan ayam.Sterwin
Hari 16Vaksin Gumoro 228 EAir minum ( 1½ dosis)SHS
Hari 23Vaksin Gumoro 228 EAir minum ( 1½ dosis)SHS
Hari 28Vaksin ND LasotaSuntik dada ( 3 dosis)SHS
Hari 29Vaksin ND LasotaAir minum (1½  dosis)SHS
Hari 35Vaksin IBAir minum (3 dosis)SHS
Minggu 6/7Vaksin cacarTusuk sayap (1 dosis)Vaksindo
Minggu 8 (hr 56)Vaksin ND LasotaSuntik dada ( 3 dosis)SHS
Minggu 8 (hr 57)Vaksin ND LasotaAir minum (1½  dosis)SHS
Minggu 9Vaksin CoryzaSuntik paha (0,2 cc)SHS
Minggu 10Vaksin ILTTetes mata (1 dosis)SHS
Minggu 12Vaksin ND LasotaAir minum (3 dosis)SHS
Minggu 12/13Vaksin AISuntik dada (1 dosis)Vaksindo
Minggu 13Vaksin IBAir minum (3 dosis)SHS
Minggu 16Vaksin ND LasotaAir minum (3 dosis)SHS
 Vaksin ND+EDS+IBSuntik dada (1 dosis 0,3 cc)SHS
Minggu 17Vaksin CoryzaSuntik paha (1 dosis 1 cc)SHS
Vaksin ulangVaksin ND+IBSuntik dada (2 dosis)SHS
30 minggu   
50 mingguVaksin ND+IBSuntik dada (1½ dosis)SHS
Catatan:Vaksin Marek sudah dilakukan oleh Breeder.


                      Sumber: Saujani, dr. Glory Farm

Beberapa petunjuk yang perlu Anda lakukan dalam melakukan vaksinasi adalah sebagai berikut.

  1. Vaksinasi hanya ditujukan kepada ayam potong yang sehat saja.

  2. Bila pelaksanaan vaksinasi ayam potong melaui air minum, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut ini:



  • Tempat minum harus steril  tapi tidak boleh dicuci dengan detergent, desinfektan, sabun, dan sejenisnya.

  • Air  minum yang dicampur dengan vaksin hendaknya bersih dari chloor, dan zat- zat lain. Gunakan air sumur biasa, bukan air mineral atau air ledeng.

  • Dua sampai empat jam sebelum vaksin, ayam potong harus dipuasakan dahulu.



  1. Jika vaksinasi menggunakan injeksi (suntikan), bersikap lembutlah terhadap ayam, jangan kasar agar ayam tidak stress.

  2. Vaksin harus terlindung dari sinar ultraviolet (matahari)

  3. Sesudah obat vaksin habis maka botol atau sisanya harus dimusnahkan dan dibakar.

  4. Gunakakan obat anti stress ayam potong setelah divaksinasi.

  5. Pelaksanaan vaksinasi.



  • Tetes mata


Vaksin diteteskan pada salah satu mata dengan menggunakan pipet. Jarak antara ujung pipet dan mata 1 cm.

  •    Tetes hidung


Penetesan dilakukan pada lubang hidung, dan pada saat dilakukan penetasan lubang hidung sebelah harus ditutup dengan jari, sehingga vaksin bisa langsung meresap.

  • Melalui air minum

  • Injeksi


Pada umumnya injeksi dilakukan pada dada dan paha ayam potong secara intramusculair (masuk kedalam otot). Cara ini lebih mudah dan efektif karena biasanya lebih tepat dengan dosis yang dianjurkan.

Melengkapi Prasarana Bisnis Ternak Ayam Potong

Bisnis ternak ayam potong akan berjalan dengan baik jika didukung dengan prasarana yang memadai. Anda perlu melengkapi prasaran bisnis ternak ayam potong sehingga dapat menjadi pondasi yang kuat bisnis ternak ayam potong Anda. Anda tidak perlu tergesa- gesa dalam melngkapi prasarana bisnis ternak ayam kampung. Persiapan yang matang dan terencana dapat membawa bisnis ternak ayam kampung Anda pada kesuksesan.

 

Tanah

Tanah, lahan, atau area tempat beternak ayam potong haruslah permanen. Anda tidak mungkin mencampurnya dengan rumah tempat tinggal, atau dekat dengan pemukiman pennduduk karena bau dan limbah dari peternakan ayam potong Anda akan mengganggu penduduk sekaligus menghambat bisnis ternak ayam potong Anda.

Ada beberapa syarat lahan yang layak untuk bisnis peternakan ayam potong Anda.

  • Dekat dengan sarana produksi dan pemasaran.


Area yang dekat dengan sarana dan keperluan produksi dapat menunjang pelaksaan bisnis ternak ayam potong. Anda tidak perlu banyak mengeluarkan biaya untuk transportasi dan akomodasi.

  • Jauh dari keramaian atau area pemukiman penduduk


Ini adalah syarat utama berhasilnya bisnis ternak ayam potong Anda. Selain suasana yang tenang dapat menghindarkan ayam potong dari stres. Sebaliknya, kehadiran peternakan ayam potong di area pemukiman dapat mengganggu penduduk.

  • Area bisnis ternak ayam potong sesuai dengan peruntukannya


Anda harus cermat mendirikan peternakan ayam dan memilih lahan yang sesuai. Selidiki keperuntukan lahan tersebut. Perubahan cepat terjadi, misalnya area yang dulu berupa sawah dapat dengan cepat berdiri pemukiman penduduk. Sedangkan peternkan Anda baru berdiri dua tahun. Andapun belum memperoleh BEP. Oleh karena itu lihat keperuntukan lahan pada pemda setempat.

 

Modal bisnis

Siapkan modal awal yang memadai,atau jika Anda tak memiliki cukup uang maka adakan modal secara bertahap, dan perlahan- lahan namun terencana.

 

Pekerja

Anda harus memperhitungkan siapa yang akan mengurusi bisnis peternakan Anda kelak. Apakah Anda sendiri yang mengurusnya, atau Anda membutuhkan pekerja untuk membantu Anda dalam mengolah peternakan. Idealnya jika jumlah ternak ayam potong Anda 100 ekor atau lebih, maka Anda membutuhkan seorang pekerja. Bila jumlah ayam potong lebih dari itu pekerjakan dua pekerja dan begitu seterusnya. Para pkerja ini dapat pula mengolah ransum ternak.

 

Pemasaran

Anda sudah harus mulai melakukan survei pasar agar nanti produksi ayam potong Anda dapat tersalurkan dengan baik.

Selasa, 27 September 2011

Standar Produksi dan Penunjang Suksesnya Peternakan Ayam Potong

Dalam beternak ayam potong Anda akan dihadapkan dengan aspek- aspek teknis penunjang kesuksesan peternakan ayam potong yang Anda kelola, berikut ini adalah beberapa aspek teknis penunjang kesuksesan peternakan ayam potong, yaitu alat ukur kesuksesan peternakan ayam potong dan aspek teknis penunjang peternakan ayam potong.

  1. Kecepatan Tumbuh/ Bobot Ayam Kampung


Kecepatan tumbuh bisa diukur dengan berdasarkan berat badan yang dicapai dalam jangka tertentu. Sebagai contoh, peternak ayam kampung A, dalam waktu 8 minggu bisa menghasilkan ayam potong dengan berat 2,3 kg. Sedangkan peternak B, dalam waktu 8 minggu baru berhasil membesarkan ayam potong sebesar 1,6 kg. Dari sini dapat Anda lihat bahwa peternak A lebih berhasil, dan peternak B kemungkinan memiliki tata laksana yang kurang baik terhadap ternak ayam potongnya.

  1. Konversi Pakan


Jika angka konversi pakan pada peternakan Anda rendah ini merupakan indikasi keberhasilan dalam usaha ayam potong.

  1. Angka kematian (mortalitas)


Peternakan ayam potong yang memiliki angka mortalitas 1,5%- 2,5% dianggap masih dalam batas yang rendah, apalagi jika angka mortalitasnya mencapai angka 0%. Angka mortalitas yang rendah menunjukkan keberhasilan peternakan ayam potong. Namun jika angka mortalitas meninggi misalnya sampai 40% maka peternak perlu waspada dan segera mengambil tindakan yang dianggap perlu.

Adapun aspek- aspek teknis penunjang keberhasilan peternakan ayam potong adalah sebagai berikut.

  1. Siklus Produksi yang Berkesinambungan


Pendeknya siklus produksi menandakan keberhasilan dan keefisienan peternakan ayam potong. Misalnya, ayam potong mencapai produksi maksimal tidak lagi 8 minggu namun 6-7 minggu saja. Manajemen produksi berkesinambungan dapat diterapkan untuk menghindari kosongnya produksi ayam potong.

  1. Biaya Pakan


Biaya makan yang relatif rendah serta harga jual yang tinggi membuat peternakan ayam potong mendapat untung besar. Apalagi, jika terjadi peningkatan permintaan ayam potong di pasaran.

  1. Cara- cara pemberian pakan


Cara pemberian makan yang benar pada ayam potong dapat menghindari terjadinya pemborosan, dan mengefisiensi jumlah pakan ternak. Berikut pemberian pakan yang dianjurkan.

  • Pemberian pakan pada tempat dengan kontruksi benar dan tepat.

  • Pengisian makanan pada wadah makan sebaiknya tidak meluap dan secukupnya saja.



  1. Biaya pencegahan penyakit


Peternakan ayam potong yang profesional dan bermanajemen baik, pasti mengupayakan pencegahan penyakit pada ternak ayam potong. Seperti melakukan vaksinasi, sanitasi, dan penggunaan obat- obatan yang dicampur feed-suplemen dan lain sebagainya. Hal ini dapat menghindari terjadinya wabah penyakit yang malah menimbulkan pemborosan biaya lebih besar.

keuntungan Bisnis Ayam Kampung

Ingin mencoba bisnis ayam kampung sebagai usaha yang cukup menjanjikan? Sebelum mulai menerjunkan diri dalam bisnis ayam kampung, sebaiknya Anda mulai mempelajari prospek bisnis ayam kampung dengan jeli dan cermat.

Daging ayam kampung dan telur adalah salah satu komoditas unggulan yang sangat diperlukan pasar Indonesia. Sejalan dengan peningkatan kebutuhan masyarakat akan daging ayam kampung dan telur. Gaya hidup sehat sebagai tren yang berkembang saat ini membuat kebanyakan masyarkat menjatuhkan pilihannya kepada daging ayam kampung dan telur ayam kampung, disamping lebih enak, mengkonsumsi ayam kampung jauh lebih sehat dari pada ayam potong (broiler). Hal ini di sebabkan ayam potong banyak mengkonsumsi zat- zat kimia dan aditif dalam proses pembesaran.

Selain itu program peningkatan gizi dari pemerintah untuk anak- anak terus meningkat. Sehingga slogan sehari dengan tiga telur ayam kampung dan sayur, menggejala dimana- mana, mulai dari posyandu, PAUD, Puskesmas, dan sekolah- sekolah. Hal ini semakin meningkatkan permintaan pasar terhadap ayam kampung.

Masyarakat pedesaan malah sudah jauh- jauh hari membudidayakan ayam kampung sebagai bisnis walaupun masih dalam cara tradisional dan apa adanya. Mereka menjadikan ayam kampung sebagai bisnis yang cukup menjanjikan. Minimal, sebagai tabungan ketika nanti mereka membutuhkan uang. Kisaran harga ayam kampung saat ini adalah antara 75  /kg. Pada bulan Ramadhan dan lebaran harga ayam kampung malah melonjak sampai 95/ kg.

Wajar saja bila Anda pun tergiur untuk memulai bisnis ayam kampung. Disamping menjanjikan bisnis ini juga dapat dijalankan dengan mudah, namun Anda harus mempelajari cara beternak dan berbisnis ayam kampung dengan baik.

Berbeda dengan ayam potong, permintaan akan daging ayam kampung yang cukup tinggi terkadang tidak dapat dipenuhi oleh peternakan ayam kampung. Contohnya, jika bisnis peternakan ayam kampung Anda menghasilkan ayam sebanyak 750 ekor, per kali panen, dan pedagang meminta 1650 ekor, dapatkah Anda memenuhi permintaan sebanyak itu? Sedangkan ayam kampung harus dipelihara dahulu. Ketika Anda sedang beternak memenuhi permintaan, peluang tersebut dapat diambil oleh peternakan lain.

Inilah salah satu masalah dalam bisnis peternakan ayam kampung, namun Anda tidak boleh pesimis, karena hal ini dapat diatasi jika Anda mengerti bagaimana cara berbisnis ternak ayam kampung dengan baik.

Senin, 26 September 2011

Tips Praktis Cara Ternak Ayam Kampung untuk Pemula

Margin keuntungan yang cukup menggiurkan dari bisnis beternak ayam kampung, membuat banyak pihak tergoda untuk mencoba menjalankan bisnis ini. Bagi Anda yang belum pernah sama sekali beternak ayam, tips praktik cara ternak ayam kampung berikut ini bisa membantu Anda untuk mulai menjalankan usaha tersebut:

(1) Pengadaan bibit. Bibit ayam kampung/Day Old Chicken (DOC/anakan ayam) bisa Anda dapatkan dengan menetaskan sendiri maupun membelinya dari peternak. Bisa pula Anda mencoba menetaskan sendiri karena ini lebih menguntungkan. Namun untuk mampu menetaskan DOC sendiri jelas dibutuhkan keahlian dan perlu ketersediaan mesin penetas telur. Untuk praktisnya, sementara Anda bisa membeli langsung DOC ke peternak sambil belajar cara menetaskan DOC sendiri.
(2) Pakan. Untuk menjamin ketersediaan pakan, pastikan pakan yang Anda siapkan terjamin kualitasnya. Begitu pula jika Anda membeli pakan instan. Jangan mudah tergoda dengan harga murahnya saja. Anda bisa mencari berbagai referensi agar memiliki pengetahuan yang lengkap mengenai jenis pakan yang berkualitas untuk DOC.
(3) Kandang. Anda bisa membuat kandang sementara maupun kandang permanen. Yang terpenting perhatikan sirkulasi udaranya agar bisa berjalan baik, sinar matahari pagi bisa masuk dengan cukup, kelembapan udara terjaga, dan suhu udara sesuai dengan kebutuhan. Jangan lupa untuk selalu memastikan kebersihan kandang. Lokasi kandang juga harus dijauhkan dari pemukiman. Hal ini untuk mencegah tercemarnya lingkungan sekitar akibat limbah yang dihasilkan. Misalnya limbah bau amoniak, kotoran ayam, dll.
(4) Pencegahan penyakit. Ada beberapa alternatif untuk menjaga DOC tetap dalam kondisi sehat. Di antaranya dengan melakukan biosecurity, program sanitasi, maupun vaksinasi.
(5) Pemasaran. Segmentasi pasar untuk ayam kampung sebenarnya sangat terbuka luas. Mulai dari warung, pengepul, pembeli ayam kampung keliling, pasar tradisional, bisa juga melalui koperasi peternak ayam.
Agar usaha Anda bisa berjalan sukses, Anda perlu membangun keyakinan bahwa Anda mampu menjalankan usaha ini sebaik mungkin. Termasuk kesiapan dalam menghadapi berbagai risiko yang ada. Selanjutnya persiapkan mental dan kemampuan Anda untuk menyingkirkan segala rintangan yang mungkin terjadi. Dan yang tidak kalah penting, lengkapi wawasan Anda dengan banyak membaca berbagai referensi. Termasuk juga sharing dengan mereka yang telah sukses menerjuni usaha tersebut.

Tips Memelihara Anak Ayam Kampung

Bukan rahasia lagi jika bisnis ayam kampung menjanjikan keuntungan yang cukup menggiurkan. Apabila Anda juga tertarik untuk mencoba peruntungan bisnis beternak ayam kampung, berikut ini akan dipaparkan tips memelihara anak ayam kampung:

(1)   Persiapan. Persiapkan induk betina dan pejantan yang sehat. Cirinya antara lain: usianya masih muda, badannya montok, warna bulunya mengkilap, kondisi badannya bersih. Setelah terjadi proses perkawinan dan anak ayam menetas, ada dua pola pemeliharaan yang bisa Anda pilih. Pertama, anak ayam diasuk sendiri oleh induknya di alam terbuka. Kedua, anak ayam dipisahkan dari induknya dan dirawat khusus. Dengan cara ini Anda bisa lekas memanen hasilnya karena induk ayam tidak perlu mengasuh anaknya hingga berbulan-bulan sehingga ia bisa kembali bereproduksi. Oleh karena itu cara yang kedua ini sangat dianjurkan.

(2)  Kandang. Setelah usia 4 – 6 hari, anak ayam bisa Anda pisahkan dari induknya. Pindahkan anak ayam tersebut ke dalam kandang secara hati-hati. Anda bisa membuatkan kandang dari kotak kayu dengan ukuran + 1 m2 untuk 10 ekor anak ayam. Perhatikan sirkulasi udara bisa berjalan dengan baik dan pastikan kandang selalu dalam kondisi bersih serta kering. Lubang sirkulasi udara tidak perlu terlalu besar karena bisa menyebabkan hewan pemangsa masuk ke dalam kandang dan memakan anak ayam. Untuk alas kandang bisa Anda kasih kulit padi maupun serutan kayu halus. Jangan lupa lengkapi dengan lampu penghangat (40 – 60 watt) sehingga anak ayam tidak mati kedinginan pada malam hari.

Pakan. Ketersediaan pakan harus senantiasa terjamin hingga anak ayam berusia 1 – 2 bulan. Untuk mempermudah, Anda bisa membeli pakan ayam di toko pakan unggas. Pilihlah jenis voor, yakni pakan khusus untuk anak ayam. Agar anak ayam bisa makan dengan nyaman dan tanpa berebut, sebaiknya Anda sediakan pakan dalam beberapa wadah. Siapkan pula air minumnya. Anak ayam tidak akan menciak keras jika mereka telah merasa nyaman. Oleh karena itu selalu pastikan kondisi sirkulasi udara selalu berjalan baik, demikian pula kebersihan kandang, tingkat kelembapan, maupun suhunya.

Minggu, 25 September 2011

Mengenal Ayam Jago

Ayam jago merupakan salah satu jenis ayam aduan yang sangat populer. Tidak susah memang menemukan ayam ini karena bisa ditemui hampir di setiap masyarakat mana saja. Ada tiga karakter menonjol yang dimiliki ayam jago. Pertama,  berkokok. Kokok ayam jago adalah dalam rangka memamerkan kejantanannya. Kebiasaan berkokok ini selalu dilakukan ayam jago di pagi hari setiap ia turun dari tempatnya bertengger. Setiap ada sahutan dari jago lain atau jenis ayam lainnya, selalu dianggapnya sebagai sebuah tantangan. Maka ayam jago akan menyambutnya dengan mengajaknya berlaga untuk menentukan siapakah yang terkuat di antara mereka. Kedua, memburu setiap betina di area kekuasaannya. Seekor ayam jago sanggup mengawini 8 – 12 ekor betina. Ketiga, rajin mencari makan tiada henti setiap harinya.

Karakter utama ayam jago yang memang ingin selalu menjadi ‘jagoan’ membuat ayam tersebut berpotensi dijadikan sebagai ayam aduan. Dan bagi penggemar ayam aduan, perawatan ayam pasca berlaga merupakan hal penting yang tidak bisa diabaikan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat merawat ayam aduan pasca berlaga:

(1)  Perawatan langsung pasca berlaga. Jika terdapat luka pada badan ayam, segera tetesi dengan antibiotik. Hindari pemberian obat luka semisal yodium karena akan meninggalkan bekas luka yang membutuhkan waktu lama untuk mengeringkannya. Bisa juga antibiotik tersebut disuntikkan ke badan ayam. Bila terjadi perdarahan bisa segera dihentikan dengan bubuk kopi atau bila perlu dijahit. Pada luka jahitan bisa pula diteteskan antibiotik. Berikan pula gula merah sebagai tambahan karbohidrat sehingga bisa segera memulihkan staminanya. Jangan lupa untuk memisahkan ayam tersebut dari ayam lainnya. Setelah ayam pulih selera makannya, maka ia bisa kembali dikumpulkan dengan ayam lainnya.

(2) Sehari pasca berlaga. Secara umum ayam kehilangan selera makan pasca berlaga. Oleh karena itu Anda bisa memberinya larutan gula, sedikit susu cair, vitamin, dan mineral langsung ke temboloknya. Anda bisa menggunakan bantuan spet yang ujungnya telah disambungkan dengan selang kecil. Bila ayam tidak mau, maka jangan dipaksa. Biasanya kondisi ini berlangsung hingga hari ketiga. Baru pada hari keempat Anda bisa memberinya sedikit voer yang telah dicampur dengan susu cair. Hindari pemberian pakan yang teksturnya keras. Anda bisa memberikan gula merah, susu, vitamin serta mineral. Berikan pula air minum secara teratur.

Latihan setelah kondisi pulih kembali. Anda bisa melatih ayam tersebut minimal dua minggu pasca berlaga. Mulailah dengan latihan ringan. Yakni sparring ringan sekitar 10 menit. Berikan waktu istirahat yang cukup. Baru setelah kondisi pulih total, Anda bisa mengikutkannya di arena laga.

Usaha Ternak Ayam Potong

Prospek bisnis ayam potong yang cukup menjanjikan, membuat usaha ternak ayam potong makin diminati. Apalagi konsumsi daging ayam potong di negeri ini cenderung tinggi. Jika Anda berminat menekuni usaha ini, beberapa tips yang bisa Anda jalankan antara lain sebagai berikut:

(1) Pemilihan lokasi. Lokasi kandang sebaiknya berada pada area lahan kering, bukan di daerah persawahan. Jika kandang berada pada lahan basah maka tiang-tiang kandang yang terbuat dari bambu atau kayu akan cepat rusak. Namun jika Anda menggunakan tiang-tiang kandang yang terbuat dari batang pohon kelapa, lokasi kandang bisa ditempatkan di lahan basah karena penyangganya terbuat dari beton. Hanya saja biayanya lebih mahal. Tidak ada salahnya Anda membeli kandang bekas agar bisa meminimalisasi modal. Anda bisa memulai dengan menyiapkan kandang yang berkapasitas 4000 ekor.

(2) Pembibitan. Anda bisa menjalin kerja sama dengan peternak pembibitan dengan sistim bagi hasil. Hal ini akan mempermudah Anda karena peternak pembibitan biasanya sudah menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan selama pemeliharaan ternak, termasuk juga pemasarannya.

(3) Menyiapkan pekerja. Jika kapasitas kandang ayam adalah 4000 ekor, maka isilah kandang dengan 3700 ekor ayam potong. Untuk jumlah tersebut biasanya pekerja yang dibutuhkan sejumlah dua orang. Masing-masing pekerja bisa digaji Rp. 600 ribu. Jangan lupa untuk selalu mengontrolnya setiap hari, khususnya di waktu sore saat ayam sedang diberi pakan.

(4) Proses pelaksanaan. Persiapkan kandang terlebih dahulu dengan menggelar terpal pada seluruh permukaan kandang. Lalu taburi gabah di atasnya. Lapisi juga dinding kandang dengan terpal. Hal ini untuk menjaga agar kandang tetap hangat. Bisa juga dengan menempatkan kompor khusus penghangat ayam. Pemberian pakan dan air minum dilakukan setiap pagi dan sore dicampur dengan obat anti stress. Vaksinasi dilakukan pada hari ke-4 atau ke-5 (vaksin Ende, diteteskan pada mata),  hari ke-12 (vaksin Rumboru dicampurkan pada susu skin untuk pertumbuhan bulu ayam), hari ke-18 (vaksin Ende dicampurkan pada susu skin).

(5) Pemanenan, biasanya bisa dilakukan sebanyak enam kali dalam satu tahun.

(6) Pemasaran. Anda bisa memanfaatkan kerja sama dengan peternak pembibitan tersebut.

Sabtu, 24 September 2011

Kunci Sukses Pemasaran Ayam Potong

Tahap akhir dari pemeliharaan ayam potong adalah pemasaran. Tahap ini memegang peranan yang tidak kalah pentingnya dari dua tahapan sebelumnya, yakni aktifitas pra panen dan saat panen. Kegagalan dalam pemasaran ayam potong juga akan berimbas pada kegagalan total usaha ini. Oleh karena itu pemasaran harus direncanakan seefisien mungkin.

 

Yakni terjadwal dan tepat waktu,  meminimalisasi waktu dalam proses pengangkatan ayam dari kandang, menekan biaya serendah mungkin serta memastikan produk sampai ke tangan konsumen tetap dengan kualitas yang terjamin. Pemasaran yang efisien dipengaruhi oleh beberapa faktor. Di antaranya adalah struktur pasar, lembaga tata niaga yang terlibat, dan transmisi harga. Keterlambatan sekecil apapun dalam pemasaran jelas akan menambah biaya produksi, khususnya biaya untuk pakan.

 

Usaha ternak ayam potong (broiler/ras) memang memiliki prospek keuntungan yang cukup menjanjikan. Dalam pengelolaan ternak ayam potong biasanya dijalankan dalam bentuk usaha mandiri atau bisa secara plasma inti. Pada pengelolaan secara mandiri (peternak mandiri), seluruh aktifitas pemeliharaan ayam hingga pada tahap pemasaran, seluruh modalnya ditanggung oleh peternak itu sendiri. Adapun secara plasma inti (peternak plasma inti), posisi pihak peternak sebagai plasma sedangkan perusahaan pakan dan perusahaan yang bergerak dalam pemasaran Day Old Chicken (DOC/anakan ayam) menjadi intinya.

 

Keduanya kemudian melakukan kontrak kerja sama, yakni menyangkut kontrak harga jual ayam potong saat dijual. Jika harga di pasar ternyata di bawah harga jual kontrak, maka peternak akan tetap mendapatkan harga jual sebagaimana saat ditandatanganinya kontrak. Namun jika sebaliknya, harga di pasar ternyata jauh lebih tinggi daripada harga jual kontrak, maka peternak tetap mendapatkan harga jual kontrak ditambah insentif dari pihak perusahaan.

 

Pada praktik pengelolaan secara plasma inti, peternak hanya bertanggung jawab dalam penyediaan kandang dan tenaga. Adapun biaya operasional semisal pemeliharaan DOC, pakan, maupun obat-obatan, semuanya ditanggung oleh perusahaan. Model pengelolaan ini sangat cocok dijalankan oleh para peternak dengan kemampuan modal yang terbatas karena bisa meminimalisasi risiko kegagalan. Selain itu, pengelolaan secara plasma inti juga bisa meningkatkan efisiensi dalam aspek pemasaran.

Jumat, 23 September 2011

Standarisasi Rumah Potong Ayam

Saat ini berbagai langkah positif untuk mendukung suksesnya swasembada daging telah dilakukan oleh banyak pihak. Antara lain melalui pengadaan bibit ternak unggul, stok pakan yang bermutu, perbaikan menejemen, termasuk standardisasi Rumah Potong Ayam (RPA). Standardisasi RPA sangat penting mengingat tingkat konsumsi daging ayam nasional sekarang ini didominasi oleh daging ayam. Melalui standardisasi RPA diharapkan daging ayam yang beredar di pasaran benar-benar aman dikonsumsi, halal, dan sekaligus bermutu.

Sebagian besar RPA yang ada di Indonesia saat ini belum memenuhi standar. Padahal keberadaan RPA merupakan salah satu titik kritis tempat penyebaran virus flu burung. Parahnya lagi dari 1,5 miliar ayam yang dipotong dalam tiap tahunnya hanya 300 juta ayam yang dipotong di RPA. Sisanya, yakni sekitar 1,2 miliar ayam dipotong di sembarang tempat. Selain tidak terjamin standar pemotongannya, pemotongan ayam di sembarang tempat juga bisa mencemari lingkungan. Fakta inilah yang berhasil diungkap oleh Asosiasi Rumah Potong Hewan Unggas Indonesia.

Maraknya pemotongan ayam di sembarang tempat merupakan dampak minimnya ketersedian RPA. Saat ini jumlah RPA yang ada di Indonesia baru 50 unit saja. Padahal idealnya, RPA seharusnya tersedia di setiap pasar. Yakni mengambil lokasi yang berjauhan dengan pemukiman tetapi dekat dengan area pasar. RPA yang terstandar memiliki tempat penampungan ayam, tempat penyembelihan, area pembuangan limbah, serta pemisahan jerohan. RPA memang harus memenuhi sejumlah persyaratan. Di antaranya tidak berada di dalam kota yang padat penduduk, letaknya lebih rendah daripada pemukiman penduduk, tidak dekat dengan industri logam dan kimia, tidak berada di kawasan rawan banjir maupun area yang tercemar, dan memiliki luas lahan yang cukup.

Dengan demikian pemotongan ayam di RPA akan memenuhi standar kesehatan dan kualitas ayam pun dipastikan terjamin.  Sehingga ayam layak dikonsumsi dan terbebas dari penyakit. Berbeda halnya jika pemotongan dilakukan di luar RPA. Dari segi kesehatan sangat diragukan. Bisa jadi ayam sudah tercemar bakteri sehingga daging mudah rusak dan tidak tahan lama.

Bisnis Ayam Potong Makin Menggiurkan

Bisnis ayam potong dan ternak unggas memang sempat terpuruk ketika wabah flu burung marak di sejumlah tempat di tanah air. Masyarakat pada waktu itu menjadi enggan dan sangat membatasi konsumsi daging ayam dan unggas. Akibatnya, tingkat konsumsi masyarakat terhadap daging ayam dan unggas mengalami penurunan yang sangat drastis. Namun seiring dengan meredanya wabah tersebut, kini secara bertahap tingkat konsumsi masyarakat masyarakat terhadap daging ayam dan unggas kembali normal. Bisnis ayam potong pun semakin bergairah.

 

Tingkat konsumsi daging ayam di Indonesia memang tergolong tinggi. Segmentasi pasarnya pun sangatlah luas dan hampir menjangkau setiap lapisan masyarakat. Ditambah lagi berbagai kuliner favorit di Indonesia sering kali menjadikan daging ayam potong sebagai bahan dasarnya. Walhasil, bisnis ayam potong prospeknya semakin cerah dari waktu ke waktu.

 

Sebagaimana pengalaman yang pernah dialami oleh Nurrohman, warga Bangunrejo, Lampung Tengah. Usahanya menggeluti bisnis ayam potong selama sembilan tahun terakhir ini ternyata memberikan hasil yang cukup menggembirakan. Saat ini ia memiliki kandang yang kapasitasnya mampu menampung ayam sejumlah 500 ekor. Dalam satu tahun, ia bisa melakukan pemanenan hingga delapan kali periode. Meskipun ia akui, dari delapan kali pemanenan tersebut rata-rata tingkat kegagalannya sebanyak dua kali.

 

Faktor utama penyebab kegagalan biasanya disebabkan oleh cuaca yang tidak mendukung, khususnya di saat musim pancaroba. Akibatnya, tingkat kematian ayam sangat tinggi. Faktor lain yakni tingkat konsumsi yang suatu saat rendah sehingga pendapatan yang diterima tidak sesuai dengan modal yang dikeluarkan.

 

Menurut  Nurrohman, modal yang ia keluarkan untuk pemeliharaan 500 ekor ayam tersebut per bulan rata-rata Rp. 9 juta – Rp. 10 juta. Modal itu ia gunakan untuk pengadaan bibit, pembiayaan pakan dan obat-obatan. Jika satu ekor ayam potong dijual senilai Rp. 18 ribu, maka penghasilan bersih per bulan yang berhasil ia kantongi sekitar Rp. 4 juta.

 

Agar bisnis ini tetap eksis, faktor yang sangat penting adalah menjaga ayam dalam kondisi sehat. Oleh karena itu Nurrohman selalu memberikan vaksinasi, obat-obatan, dan desinfektan secara teratur sehingga ayam tidak mudah terserang penyakit dan tetap produktif.

Kamis, 22 September 2011

Tips Memilih Ayam Potong

Hampir semua orang di Indonesia suka makan daging ayam. Karena bahan makanan ini bisa diolah menjadi aneka makanan lezat dan bergizi. Salah satu jenis daging ayam yang banyak diminati di pasar adalah daging ayam potong. Selain harganya yang relatif lebih murah bila dibandingkan dengan daging ayam kampung, masa pemeliharaan ayam potong  juga lebih singkat. Yakni hanya dalam waktu 5 – 6 minggu, ayam sudah siap dipanen dan diolah menjadi makanan favorit keluarga.

Bila Anda termasuk salah satu penggemar daging ayam potong, tips berikut penting diperhatikan agar Anda bisa mengkonsumsi daging ayam potong dengan aman:

(1) Daging ayam potong bukan tergolong bahan makanan organik karena telah melalui proses rekayasa genetika. Oleh karena itu kandungan kolesterolnya sangat tinggi. Jika Anda mempunyai masalah kolesterol, sebaiknya membatasi jumlah konsumsinya. Begitu pula dengan kandungan lemaknya, sangat tinggi pada bagian kulitnya. Ada baiknya Anda mengkonsumsi daging filletnya saja tanpa menyertakan bagian kulit;

(2) Penyuntikan antibiotik biasanya dilakukan di bagian leher. Agar Anda terhindar dari penumpukan hormon dan residu antibiotik, sebaiknya hindari mengkonsumsi bagian leher dan kepala;

(3) Jangan lupa memperbanyak konsumsi buah dan sayuran untuk menghindari efek karsinogenik (penyebab kanker) dari zat-zat berbahaya yang bisa jadi terdapat di dalam daging ayam potong;

(4) Daging ayam potong yang masih sehat memiliki ciri sebagai berikut: warna dagingnya putih keabuan dan cerah, warna kulitnya putih kekuning-kuningan dan bersih, daging terasa lembab dan tidak lengket, aroma daging tidak amis (tidak berbau busuk), serat dagingnya halus sehingga mudah digiling.

Untuk menghindari ulah dari para pedagang nakal yang telah menjual daging ayam potong dalam keadaan sudah tidak segar (ayam tiren/mati kemarin), Anda bisa mencermatinya dari segi warna dagingnya. Biasanya ayam tiren memiliki warna daging yang tidak cerah, putih pucat, dan merah kehitam-hitaman. Aromanya juga menyengat. Namun Anda jangan sampai tertipu dengan akal licik para pedagang nakal tersebut. Untuk mengelabuhi pembeli, mereka biasanya merebus terlebih dulu daging ayam dengan kunyit sehingga memberi kesan warna kekuning-kuningan dan menghilangkan baunya. Hanya saja ketidakalamian warna tetap saja bisa dikenali. Yang penting Anda dituntut cermat ketika memilihnya.

Rabu, 21 September 2011

Daging Ayam Import Meresahkan Masyarakat

Merebaknya daging ayam import ilegal dari Malaysia dan Singapura cukup meresahkan masyarakat. Selain diragukan kehalalannya, daging ayam tersebut juga ditengarai tidak terjamin kesehatannya. Bahkan temuan di sejumlah daerah telah menunjukkan bahwa daging ayam itu telah kadaluwarsa. Walhasil, masyarakat akhirnya khawatir keberadaan daging-daging tersebut mengandung penyakit yang membahayakan kesehatan.

Jumlah daging ayam import ilegal yang beredar di pasaran memang tidak seberapa jika dibandingkan dengan total produksi ayam lokal. Hanya saja jika dibiarkan lolos begitu saja, keberadaannya jelas akan mengganggu para peternak lokal. Apalagi lobi-lobi para importir ditengarai jauh lebih kuat dibandingkan para peternak lokal.

Bagi masyarakat yang ingin membeli ayam hendaknya semakin meningkatkan kewaspadaan. Setidaknya mereka harus mengenali ciri-ciri daging ayam yang sehat. Di antaranya warna dagingnya biasanya berwarna pink cerah. Namun ada juga yang berwarna putih. Hal ini disebabkan oleh proses perendaman dalam air es yang terlalu lama. Selama warna putih tersebut masih mengandung unsur pink, bisa dipastikan kondisi daging ayam masih sehat.

Jika Anda membeli daging ayam di pasar tradisional sebenarnya itu jauh lebih menguntungkan. Sebaiknya Anda membeli daging ayam yang banyak dihinggapi lalat. Ini sebagai indikasi bahwa daging ayam tersebut tidak mengandung zat pengawet berbahaya dan menunjukkan bahwa kondisi daging masih segar. Biasanya lalat tidak tertarik pada daging ayam yang berpengawet.

Perhatikan juga aroma daging. Bila Anda mencium aroma yang tidak wajar, maka berhati-hatilah. Begitu pula dengan teksturnya. Apabila daging dipencet dan kemudian kembali ke bentuk semula saat dilepaskan, berarti daging tersebut masih sehat. Pastikan pula tidak terdapat bercak darah atau bagian yang memar pada seluruh permukaan daging ayam.

Sebaliknya, ciri-ciri daging ayam yang tidak sehat antara lain pada ujung sayap terbentuk warna yang gelap; adanya bagian tubuh yang tergores, memar atau berwarna kebiru-biruan; lengket pada bagian atas ekor, pertautan antara kaki dengan tubuh, dan pada bagian bawah sayap; adanya bagian tulang yang patah. Jika Anda menemukan tanda-tanda ini, maka waspadalah. Kondisi daging ayam tersebut bisa dipastikan sudah tidak layak lagi dikonsumsi.

Ayam Ketawa, Ayam Kontes yang Menggiurkan

Bagi penggemar ayam kontes, nama ayam ketawa pasti sudah tidak asing lagi. Ayam jenis ini tergolong langka dan termasuk jenis unggas yang dilindungi. Tidak mengherankan jika harga jualnya pun sangat tinggi. Sesuai namanya, ayam ketawa memang memiliki kokok suara sebagaimana tertawanya manusia. Keunikan dari sisi suara inilah yang akhirnya dijadikan  poin penilaian saat kontes ayam digelar.

Ayam ketawa berasal dari daerah Sidrap, Sulawesi Selatan. Dari sisi perawakan, warna bulu, maupun karakternya, ayam ketawa memiliki ciri-ciri sebagaimana ayam Indonesia pada umumnya. Adapun ciri khasnya terletak pada kokok suaranya. Di daerah asalnya, kontes ayam ketawa sangat diminati oleh masyarakat. Bahkan bisa diikuti hingga 800 peserta. Proses penjuriannya sebagaimana pada kontes burung perkutut. Hanya saja pada kontes ayam ketawa tidak perlu menggunakan kurungan. Dan sebagai gantinya, digunakan sebatang kayu atau bambu sebagai tempat berdirinya ayam. Ayam ketawa yang telah memenangkan kontes, harga jualnya bisa menembus angka Rp. 50 juta.

Jika Anda berminat memelihara ayam ketawa, tips berikut ini bisa Anda pertimbangkan:

(1) Pastikan lingkungan dan kandang ayam selalu terjaga kebersihannya. Jangan lupa untuk menyemprotkan desinfektan secara rutin; (2) Pakan selingan yang bisa diberikan berupa irisan jahe dan kunyit yang sudah dikeringkan dan dicampurkan ke dalam pakannya. Bisa pula dengan menambahkan tomat, pisang, jangkrik muda, kecambah, dan cacing tanah;

(3) Jika ayam terkena penyakit seperti virus ngorok, pilek, berak kapur, hijau, dan lemas, Anda bisa memberikan tetrachlor ataupun suntikan sesuai dengan jenis penyakitnya. Ayam yang sakit harus segera dikarantina. Jangan lupa untuk memberikan suntikan anti virus secara rutin;

(4) Sekali waktu biarkan ayam ketawa menghirup udara bebas di luar kandang;

(5) Jenis pakan yang digunakan sebagaimana jenis pakan untuk ayam bekisar maupun ayam biasa;

(6) Jangan lupa menjalin kedekatan dengan ayam sehingga ayam pun akan semakin dekat dengan tuannya.

Selama ini ternak ayam ketawa memang masih jarang dilakukan. Padahal cara pengembangbiakannya sebenarnya sangatlah mudah. Demikian pula dalam hal perawatan dan pemberian pakannya, sebagaimana pada ayam biasa. Jika Anda berminat, beternak ayam ketawa bisa membuka peluang bisnis yang sangat menggiurkan mengingat harga jualnya yang sangat fantastis.

Selasa, 20 September 2011

Tips Menggunakan Alat Penetasan Telur Ayam

Agar alat penetasan telur ayam bisa bekerja secara optimal, pengetahuan Anda mengenai seluk beluk alat tersebut akan sangat menentukan. Beberapa tips berikut ini bisa Anda pertimbangkan:

(1) Tempatkan alat penetasan telur ayam pada lokasi yang tidak terpapar sinar matahari langsung dan tidak terkena angin yang bisa menyebabkan perubahan suhu. Pastikan area yang ditempati cukup luas;

(2) Jagalah kebersihan alat penetasan telur ayam. Untuk membersihkannya, Anda bisa menggunakan larutan pembersih semisal Lysol, Desoderm, dll.

(3) Pentingnya melakukan kalibrasi untuk alat termostat dan higrometer sebelum alat tersebut dipakai sehingga bisa dipastikan terjamin keakuratannya ketika digunakan.

Pada waktu pengoperasian alat penetasan telur beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain:

(1) Pastikan tangan Anda bersih dari kotoran;

(2) Alat penetasan telah stabil. Bisa dengan mengoperasikannya terlebih dulu sebelum digunakan selama beberapa jam atau semalaman;

(3) Pastikan suhu telur sama dengan suhu ruangan. Bila telur sebelumnya ditempatkan di ruang dingin bisa diangin-anginkan terlebih dulu;

(4) Berilah tanda yang berbeda untuk masing-masing sisi telur dengan menggunakan pensil. Anda tidak perlu khawatir jika antar telur saling bersentuhan di dalam rak ketika proses pemutaran berlangsung ataupun saat pemindahan telur dilakukan karena hal tersebut bisa membantu meratakan suhu seluruh permukaan telur;

(5) Pengetesan fertilitas telur. Hal ini sangat penting dilakukan untuk menyortir telur yang tidak fertil sehingga tidak lagi menyita tempat, waktu, maupun tenaga. Cara menentukan fertilitas suatu telur tergolong cukup mudah. Anda tinggal menempatkan lampu bohlam ke dalam kotak ataupun silinder paralon berdiameter 3 inchi dengan panjang 20 cm. Lalu tutup kedua ujung paralon tersebut dengan kayu dan dimur. Letakkan fitting lampu dan lampu bohlam di dalamnya (40 Watt) lalu di bagian tengah paralon, tepatnya di sisi atas paralon, dibuatkan lubang berdiameter sekitar 2 cm. Lubang inilah yang digunakan untuk menempatkan telur. Letakkan bagian telur yang tajam pada lubang tersebut. Untuk pengetesan fertilitas telur sebaiknya Anda lakukan di ruangan yang gelap dan dilakukan setelah 5 – 7 hari pasca ditempatkan di dalam alat penetasan telur. Tanda-tanda telur yang fertil dan bisa terus ditetaskan adalah yang mempunyai bintik hitam dan jalur-jalur darah yang halus.

Memilih Mesin Penetas Telur Ayam Berkualitas

Mesin penetas telur ayam biasanya digunakan oleh para peternak untuk mendongkrak tingkat produktifitas telur induk ayam agar semakin meningkat. Dengan adanya mesin tersebut, tugas induk ayam untuk mengerami telur telah tergantikan sehingga induk ayam pun memiliki kesempatan bertelur dalam jumlah yang lebih banyak lagi. Keberadaan mesin penetas telur ayam juga membantu peternak untuk mendapatkan bibit ayam berkualitas unggul.

 

Hanya saja untuk mendapatkan mesin penetas telur ayam berkualitas, Anda dituntut untuk cermat dalam memilihnya. Karena sekarang ini keberadaan mesin penetas telur ayam yang beredar di pasaran jenisnya sangat beragam dan semuanya menjanjikan kualitas terbaik. Beberapa aspek berikut ini hendaknya Anda pertimbangkan dengan seksama sebelum Anda memutuskan membeli mesin penetas telur ayam:

(1) Bahan. Pilihlah mesin penetas telur ayam yang bahannya mampu menahan panas cukup lama dan tidak mudah berubah (misalnya melengkung) karena pengaruh suhu dan cuaca di luar ruangan. Jenis bahan tersebut umumnya terbuat dari multipleks dan kayu;

(2) Kapasitas. Sesuaikan kapasitas mesin penetas telur ayam dengan kebutuhan. Semakin besar kapasitasnya maka dayanya pun juga semakin besar. Jika sumber panas  mesin penetas telur ayam menggunakan lampu bohlam, jangan lupa perhatikan letaknya. Sebaiknya Anda pilih lampu bohlam berdaya kecil dengan jangkauan penyinarannya yang merata daripada lampu bohlan berdaya besar tetapi penyinarannya hanya terkumpul pada satu area. Akibatnya kadar panas di dalam ruangan pun juga tidak merata dan hal ini jelas sangat berpengaruh terhadap kualitas penetasan. Pada mesin penetas telur berkapasitas besar dan berkualitas bagus biasanya dilengkapi dengan alat semacam blower untuk membantu meratakan panas ke seluruh ruangan;

(3) Suhu. Suhu dalam ruangan harus diupayakan stabil (37- 38C) sehingga Anda harus memastikan untuk selalu mengukur suhu ruangan dengan termometer dan mengontrolnya dengan menggunakan termostat;

(4) Rak telur. Perhatikan jarak kerapatan rak telur agar tidak terlalu rapat sehingga bisa memberikan sirkulasi udara dengan baik serta menjamin telur tidak mudah bergerak dan menggelinding. Pastikan pula rak telur bisa ditarik sehingga mudah ketika membalik telur maupun saat membersihkan dan mengangin-anginkan telur;

(5) Kelembapan udara. Jika tingkat kelembapan udara perlu dinaikkan maka bisa dengan menggunakan bak air. Pada penetasan telur itik biasanya membutuhkan tingkat kelembapan yang cukup tinggi.;

(6) Teknik pemutaran telur bisa secara manual, semi otomatis, dan otomatis.

Senin, 19 September 2011

Mengenal Alat Penetas Telur Ayam

Alat penetas telur ayam berfungsi menggantikan tugas induk ayam untuk mengerami telur. Dengan adanya alat tersebut, induk ayam bisa tetap produktif dan terus bertelur. Waktunya pun tidak lagi tersita untuk mengerami telur selama 21 hari maupun membesarkan anak dalam jangka waktu 30 – 45 hari berikutnya hingga tiba siklus bertelur kembali.

Jenis alat penetas telur ayam yang beredar di pasaran saat ini macamnya memang sangat banyak. Di antaranya ada yang berupa alat tetas dengan sumber panas matahari dan menggunakan teknologi sekam; mesin tetas listrik dengan menggunakan sumber panas lampu bohlam; mesin tetas dengan menggunakan sumber panas lampu minyak dan kawat nekelin; serta mesin tetas otomatis. Secara umum komponen mesin penetas telur terdiri dari kotak inkubator, heater (pemanas), thermocontrol/thermostat (alat untuk mengontrol temperatur), termometer (alat penunjuk suhu), alat penunjuk kelembapan, dan rak penyimpanan telur.

Agar alat penetas telur ayam bisa berfungsi secara optimal, hal-hal berikut ini hendaknya dipertimbangkan dengan cermat:

(1) Telur yang mau ditetaskan adalah telur fertil, yakni hasil pembuahan dengan induk jantan;

(2) Pastikan telur dalam kondisi bersih;

(3) Simpan telur selama 1 minggu dalam tempat yang tidak terlalu panas maupun terlalu dingin sebelum telur dimasukkan ke dalam inkubator. Sebaiknya telur juga dibolak-balik minimal dua kali sehari agar kuning telur tidak menempel pada cangkang serta tali telur tidak putus;

(4) Posisi telur saat penyimpanan yakni bagian ujungnya yang tumpul menghadap ke atas sedangkan bagian ujung yang kecil menghadap ke bawah;

(5) Jangan pernah memberikan guncangan ataupu mengocok telur yang akan ditetaskan karena bisa menimbulkan kerusakan sehingga telur gagal menetas;

(6)  Jauhkan inkubator dari pemanas gas, tempat yang terlalu berangin dan suhunya terlalu dingin maupun terkena sinar matahari langsung;

(7) Jagalah kelembapan dan suhu sebagaimana yang disyaratkan;

(8) Pemberian tanda pada telur hanya boleh menggunakan pensil;

(9) Khusus untuk mesin yang pemutarannya secara manual, pemutaran dilakukan sebanyak 2 – 5 kali dalam sehari.

Mengintip Peluang Bisnis Telur Ayam Pindang

Mungkin Anda merasa asing mendengar istilah telur ayam pindang karena selama ini pemindangan umumnya dilakukan pada ikan. Proses pemindangan sebenarnya bisa dilakukan dengan menggunakan bahan baku telur, yakni proses pengolahan dengan mengkombinasikan antara perebusan dan penggaraman. Pemindangan merupakan salah satu cara untuk mengawetkan telur secara utuh dengan kulitnya. Jadi pemindangan bisa menjadi alternatif pengawetan telur selain telur asin.

 

Pada pemindangan telur terjadi proses penyamakan yang menggunakan bahan-bahan seperti kulit bawang merah, daun jambu biji, dan air teh. Dengan proses pemindangan ini, telur akan menjadi lebih awet bila dibandingkan dengan merebusnya di air biasa. Jika Anda tertarik untuk mencobanya, berikut ini cara praktis membuat telur ayam pindang:

Pertama, bahan yang dibutuhkan untuk membuat telur pindang antara lain: 30 butir telur ayam negeri (bisa juga menggunakan telur bebek), 100 gram daun jambu biji/serabut kelapa, 200 gram garam, 1 liter air, daun salam. Kedua, alat  yang diperlukan berupa panci dan kompor. Ketiga, proses pembuatan:

(1) Cuci telur hingga bersih;

(2) Buat larutan garam dengan komposisi 60-100 gram garam dilarutkan dalam 1 liter air;

(3) Rebus telur dalam larutan garam lalu masukkan daun jambu biji/serabut kelapa dan daun salam;

(4) Retakkan kulit telur dengan cara dipukul-pukul jika telur sudah setengah matang (sekitar 10 menit perebusan);

(5) Lanjutkan proses perebusan sampai kulit telur berwarna coklat kehitaman;

(6) Dinginkan.

Bila Anda ingin mendapatkan cita rasa yang enak pada telur pindang tersebut maka Anda bisa menambahkan bumbu rempah saat perebusan, yakni lengkuas serta daun salam. Lama perebusan yakni hingga telur tiga per empat matang. Lalu angkat telur dari air perebusan dan masukkan kembali ke dalam air perebusan. Setelah itu rebus telur hingga matang dan bumbu meresap. Kemudian angkat dan tiriskan.

Jika Anda merasa bosan dengan olahan telur berupa telur asin, tidak ada salahnya mencoba telur ayam pindang sebagai alternatif bisnis telur ayam yang bisa Anda kembangkan. Apalagi telur ayam sangat diminati banyak kalangan karena dikenal kaya akan kandungan proteinnya serta memiliki kandungan asam lemak omega-3 yang sangat tinggi.

Minggu, 18 September 2011

Cara Membuat Mesin Penetas Telur Sederhana

Bisnis ternak ayam yang prospeknya cukup menggiurkan sering kali terkendala oleh ketersediaan mesin penetas telurnya. Jika harus membeli, harganya memang relatif mahal. Yakni berkisar antara Rp. 700 ribu – Rp. 5 juta. Berhubung dengan keterbatasan modal yang ada, hal tersebut bisa diatasi dengan menyewa mesin penetas telur. Namun demikian, menyewa mesin penetas telur terkadang juga tidak mudah. Sebagai alternatif solusi, ada baiknya Anda mencoba membuat sendiri mesin penetas telur sederhana. Berikut ini cara membuat mesin penetas telur sederhana yang bisa Anda praktikkan di rumah:

 

Pertama, membuat inkubator yang berbahan dasar tripleks berukuran 40x30x35 cm, lampu bohlam 40 Watt (mampu memanaskan hingga mencapai suhu 37C, minifan electric, trafo 9-12 V, 0,5 A, 2 buah dioda in 4001, spon busa, termometer ruangan, sterofoam dengan tebal 10 mm (dilubangi, minimal bisa menampung 15 telur dalam posisi berdiri tegak), tempat air, solder, lem aibon (untuk melekatkan busa/spon).

 

Kedua, hal-hal yang harus diperhatikan saat membuat inkubator antara lain:

(1) Kelembapan harus terkontrol dan stabil. Anda bisa meletakkan panci air di bawah inkubator untuk meningkatkan kelembapan. Sedangkan bila menginginkan tingkat kelembapan turun maka bisa dibuatkan ventilasi di inkubator;

(2) Mekanisme turning otomatis. Pastikan inkubator bisa dibuka dengan mudah sehingga telur mudah diambil tanpa menimbulkan perubahan panas atau kelembapan;

(3) Dasar inkubator. Pastikan dasar inkubator terbuat dari bahan yang aman, mudah dilepas sekaligus mudah dibersihkan.

 

Ketiga, hal-hal yang harus dipastikan saat pengoperasian inkubator antara lain:

(1) Telur yang akan dimasukkan ke dalam inkubator dalam keadaan bersih;

(2) Suhu inkubator diusahakan stabil (37C). Jika suhu melebihi 37C, ventilasi bisa dibuka sehingga suhu kembali stabil;

(3) Telur dibalikkan 180 setiap 6, 8, atau 12 jam sekali. Hal tersebut dilakukan hingga telur hampir menetas (selama 19-21 hari);

(4) Tempat air pastikan selalu terisi air;

(5) Teropong kondisi telur. Jika sampai usia 7 hari tidak ditemukan titik hitam yang bergerak berarti telur gagal menetas. Jadi Anda bisa menyortirnya;

(6) Bila telur sudah menetas segera pindahkan ke tempat terpisah;

(7) Bila aliran listrik padam bisa digantikan dengan lampu minyak.

Mesin Penetas Telur Ayam Sistim Rak Putar

Mesin penetas telur ayam sistim rak putar merupakan generasi baru dari mesin penetas telur. Ada beberapa jenis mesin penetas telur ayam yang biasa digunakan oleh peternak ayam. Di antaranya adalah tipe C-30, C-50, C-75, C-100, C-200, C-500. Masing-masing memiliki spesifikasi dan keunggulan yang sama. Perbedaannya hanya terletak pada kapasitas dalam menampung telur serta ukurannya saja.

(1) Tipe C-30. Tipe ini merupakan generasi baru dengan menggunakan sistim rak putar. Kapasitasnya yang kecil bisa lebih mengefisienkan penetasan dan lebih praktis serta mudah pengoperasiannya. Spesifikasinya: ukurannya 30 x 30 x 32 cm; daya tampung maksimal 42 butir telur (dengan posisi berdiri), daya listrik 10 Watt (220 V), terbuat dari multipleks dan Medium Density Fireboard (MDF). Keunggulannya: dengan sistim rak putar tidak perlu membalik telur dengan tangan satu per satu, pemutaran bisa dilakukan dengan satu kali pengoperasian; rak telur terbuat dari aluminium sangat baik untuk meratakan panas pada telur, tahan karat, dan lebih higienis; tingkat efisiensi penetasan relatif tinggi (mencapai 80-90%); pada pemanasan darurat bisa menggunakan lilin atau lampu minyak; kontrol panas secara otomatis dan dapat distel dari luar mesin (menggunakan thermostat), sangat akurat, dan praktis; bisa digunakan untuk aneka ragam ukuran telur (puyuh, bebek, dara, perkutut, walet, dll.); desain lebih indah dan menarik.

(2) Tipe C-50, ukurannya 40 x 30 x 32 cm, mampu menampung 66 butir telur (dengan posisi berdiri).

(3) Tipe C-75, ukurannya 50 x 30 x 32 cm, mampu menampung 84 butir telur (dengan posisi berdiri).

(4) Tipe C-100, ukurannya 60 x 30 x 32 cm, mampu menampung 102 butir telur (dengan posisi berdiri).

(5) Tipe C-200, ukurannya 90 x 40 x 32 cm, mampu menampung 224 butir telur (dengan posisi berdiri).

(6) Tipe C-500, ukurannya 60 x 60 x 120 cm, mampu menampung 560 butir telur (dengan posisi berdiri).

 

Dengan  ukurannya yang bervariasi, mesin penetas telur ayam sistim rak putar sangat cocok digunakan untuk berbagai keperluan. Mulai dari praktikum, penelitian, hingga usaha beternak ayam.

Sabtu, 17 September 2011

Ayam Bangkok, Ayam Petarung yang Banyak Diminati

Bagi penggemar aduan ayam, nama ayam Bangkok pastilah sudah tidak asing lagi terdengar. Ayam Bangkok lebih populer dibandingkan jenis ayam petarung lainnya karena dinilai sangat cerdas di arena laga.

 

Sesuai namanya, ayam Bangkok memang berasal dari Thailand. Dan sebagai ayam petarung, ayam Bangkok memiliki beberapa ciri-ciri khusus. Di antaranya memiliki daya tahan yang kuat terhadap pukulan, memiliki kemampuan pukulan yang keras, daya dorongnya kuat, lincah dan gesit saat bertarung, kepalanya tegak ke atas dan siap mematuk lawan saat di arena laga. Ayam Bangkok juga memiliki sisik kaki yang kering dan keras sehingga membuatnya kuat bertarung dan tidak mudah merasa sakit. Selain itu, jari kakinya yang kecil dan panjang membuat pukulannya sangat menyakitkan lawan.

 

Saat bertarung ayam Bangkok memiliki keahlian dalam merapatkan kepak sayapnya ke badan sehingga membuat kepala lawan sulit untuk masuk ke sela-sela sayapnya. Akibatnya, pukulan lawan sulit bersarang di kepak sayapnya.

 

Sejumlah ciri-ciri fisik lain yang dimiliki ayam Bangkok yang berkualitas yakni kepalanya berbentuk buah pinang, paruhnya panjang dan tebal, lehernya lurus dan tebal, badannya panjang, dadanya bidang, bahunya berbentuk kuncup, sayapnya rapat dan panjang, memiliki pangkal ekor yang tebal (besar) dan kaku, pahanya berbentuk bulat pipih, ekornya lebat dan sampai menyentuh tanah, lututnya mampu menekuk, jarinya panjang dan halus.

 

Jika kriteria tersebut dimiliki oleh ayam Bangkok bisa dipastikan pukulannya akan keras dan lincah di arena laga. Selain itu, ayam tersebut juga tahan terhadap pukulan lawan

Bila Anda berminat beternak ayam Bangkok, beberapa hal berikut ini hendaknya Anda pertimbangkan dengan cermat:

(1) Bibit. Carilah bibit yang berasal dari induk berkualitas sehingga bisa menghasilkan keturunan ayam petarung yang berkualitas pula;

(2)  Pakan. Pemberian pakan harus diperhatikan dengan cermat. Pilihlah pakan yang baik sehingga bisa menjaga stamina ayam, khususnya ketika ayam sedang bertarung di arena laga;

(3) Pemeliharaan. Optimalkan dalam hal pemeliharaannya sehingga bisa dipastikan ayam Bangkok terawat dengan baik dan kondisinya selalu dalam keadaan sehat.

Menengok Usaha Ayam Kampung

Usaha ayam kampung kini tidak bisa dipandang sebelah mata sebab usaha ini ternyata memberikan prospek yang sangat menjanjikan. Di lihat dari segmentasi pasar, permintaan daging ayam kampung semakin mendapat respon positif dari masyarakat bahkan menunjukkan tren kenaikan dari waktu ke waktu. Karakteristik konsumen daging ayam kampung memang berbeda dengan daging ayam potong. Konsumen daging ayam kampung umumnya berasal dari masyarakat dengan tingkat ekonomi yang baik. Hal ini seiring dengan gaya hidup masyarakat yang kini cenderung beralih ke bahan makanan organik sebagaimana daging ayam kampung yang tidak mengalami proses rekayasa genetika. Walhasil, harga daging ayam kampung memang cenderung lebih mahal bila dibandingkan dengan daging ayam potong.

 

Para peternah ayam kampung kini juga bisa bernafas lega. Pemerintah melalui Kementrian Pertanian sekarang ini sedang menyusun cetak biru pengembangan usaha ayam kampung. Dengan adanya cetak biru tersebut, pengusaha ayam kampung skala kecil, mikro, dan koperasi akan dilindungi pemerintah. Sebaliknya, peran investor besar akan dibatasi. Dengan adanya sistim proteksi tersebut diharapkan masyarakat pedesaan bisa semakin mengembangkan usaha ayam kampung lebih optimal lagi.

 

Dalam sepuluh tahun ke depan, pangsa pasar daging ayam kampung diharapkan mampu mencapai 25% dari total konsumsi daging ayam nasional yang sekarang ini baru terpenuhi sebesar 5,5% saja.  Artinya, akan terdapat pasokan ayam kampung sebesar 400 juta ekor per tahunnya. Sehingga bila estimasi harga ayam kampung per ekornya senilai Rp. 60 ribu, maka total perdagangan ayam kampung per tahun bisa mencapai Rp. 2,4 triliun. Angka ini tentunya sangat besar dan bisa dipastikan akan mampu menggerakkan roda perekonomian bagi masyarakat pedesaan.

 

Saat ini teknik beternak ayam model intensif memang masih minim. Yakni baru dikembangkan oleh 3.400 peternak saja. Masyarakat pedesaan cenderung mempertahankan teknik beternak ayam model tradisional (dibiarkan bebas di alam terbuka) sehingga keuntungan yang diraihnya pun juga belum optimal. Ke depan diharapkan akan ada 100.000 rumah tangga yang mulai beralih mengembangkan teknik beternak ayam model intensif. Dengan demikian, target untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat pedesaan dari usaha ayam kampung bisa segera tercapai.

Jumat, 16 September 2011

Tips Memulai Beternak Ayam Kampung

Beternak ayam kampung bisa dilakukan dalam skala kecil maupun besar. Teknik yang biasa digunakan untuk beternak ayam kampung antara lain dengan model ekstensif/tradisional (dibiarkan bebas di alam terbuka), semi intensif (terkadang di keluarkan dari kandang tapi masih di area yang dibatasi pagar), intensif (dibuatkan kandang khusus). Jika Anda memiliki modal yang cukup besar, maka sebaiknya Anda membeli kandang yang ukurannya luas. Tetapi jika modal Anda pas-pasan, tidak ada salahnya Anda membuat sendiri kandang yang sederhana. Untuk meminimalisasi modal, Anda disarankan tidak harus membeli kandang. Baru bila sudah mendapatkan keuntungan yang cukup besar, Anda bisa mengembangkan kandang tersebut lebih luas lagi.

 

Area kandang juga harus terpisah dari pemukiman. Agar kandang mudah dibersihkan dan selalu kering, sebaiknya dibuatkan alas setinggi kurang lebih 40 cm dari permukaan tanah. Kandang juga dipastikan mendapatkan sirkulasi udara yang baik serta mendapatkan penyinaran yang cukup. Oleh karena itu disarankan letak kandang menghadap ke arah timur dengan dinding bagian depannya terbuat dari bambu belah sehingga memungkinkan sinar matahari bisa masuk dari celah-celahnya.

 

Untuk tempat bertelur bisa dibuatkan dari kotak beralaskan jerami. Jangan lupa menyediakan pula tempat bertengger ayam. Anda bisa membuatkan dari kayu ataupun bambu. Jika Anda menggunakan bibit yang berasal dari telur, maka Anda bisa memilih telur yang bentuknya bulat. Hindari memilih telur yang berbentuk lonjong. Sedangkan untuk bibit yang berupa ayam, pilihlah ayam yang sehat, warna bulunya mengkilat, berbadan gemuk namun gerakannya lincah.

 

Adapun pakan, pastikan Anda memberinya dengan cukup dan teratur. Untuk usia 0-2 bulan sebaiknya Anda beri pakan berupa bekatul dan tepung ikan. Lengkapi pula dengan vitamin A, D, dan B kompleks sebesar 1% dari jumlah pakan. Sedangkan ayam yang usianya di atas tiga bulan, Anda bisa memberinya pakan dari jagung maupun padi yang telah dicampur dengan antibiotik (vegofac, vitafac, atau bisa ditambah sayur hijau semisal daun pepaya, kangkung, bayam).

 

Jangan lupa untuk membersihkan kandang dengan teratur agar kesehatan ayam bisa terjaga. Selain itu segera pisahkan jika ada ayam yang sakit. Dan sebagai pencegahan, Anda bisa mencampurkan air panas ke dalam pakan maupun minumnya sehingga perut ayam tetap hangat dan tidak mudah terserang penyakit.

Analisis Usaha Ternak Ayam Kampung

Bukan rahasia lagi jika beternak ayam kampung bisa menghasilkan keuntungan yang berlipat ganda. Sekedar contoh saja, beternak Day Old Chicken (DOC/anakan ayam kampung) bisa menghasilkan keuntungan bersih lebih dari 100%. Mungkin Anda tidak percaya sebelum mendapatkan riciannya. Jika harga sebutir telur ayam kampung adalah Rp. 800, maka bila sudah ditetaskan menjadi DOC harganya bisa dijual senilai Rp. 2 ribu.

 

Namun Anda tidak perlu tergesa-gesa beternak ayam kampung jika memang tertarik untuk memulai usaha tersebut. Anda terlebih dahulu harus mengetahui ciri-ciri induk ayam kampung yang mampu menghasilkan telur yang berkualitas. Di antaranya tidak terdapat bagian tubuh yang cacat, otot dan tulang kuat (terutama di bagian dada dan paha), kondisi bulu baik (susunannya teratur, saling berhimpit, tampak mengkilat), sorot matanya tajam, gerakannya gesit (jika ditangkap mudah berontak), proporsi badan sedang (tidak terlalu kurus dan tidak terlalu gemuk), tulang dada dengan dubur berjarak minimal tiga jari tangan.

 
Analisa usaha ternak ayam kampung

Adapun estimasi rincian perhitungan usaha ternak ayam kampung untuk 1000 ekor adalah sebagai berikut:

a) Biaya Operasional:

(1)   Investasi kandang (@kandang Rp. 7.000)                         = Rp. 7.000.000

(2)   Biaya lancar DOC (@ Rp. 1800)                                                     = Rp. 1.800.000

(3)   Biaya pakan stater 1 untuk 1000 kg (Rp. 1825,5/kg)         = Rp. 1.824.500

(4)   Biaya pakan stater 2 untuk 1500 kg (Rp. 1.657,5/kg)        = Rp. 2.486.250

(5)   Biaya vaksin dan jamu (@Rp. 300)                                     = Rp.     300.000

(6)   Asumsi kebutuhan listrik                                                     = Rp.     300.000

(7)   Asumsi kematian ternak sebesar 10%                                = Rp.     180.000

(8)   Biaya penyusutan kandang (selama 4 tahun)                    = Rp.     145.830

TOTAL BIAYA                                                               = Rp. 7.036.580

b) Total Pendapatan ternak ayam kampung:

Untuk ayam berukuran 0,9 kg dengan asumsi 10% yang mati (@Rp. 14.000)

= Rp. 11.340.000

c). Pendapatan Bersih ternak ayam kampung:

Rp. 11.340.000 – Rp. 7.036.580   = Rp. 4.303.420

 

Agar biaya operasional bisa diminimalisasi, sebaiknya Anda tidak perlu membeli pakan instan impor. Anda bisa mengandalkan pakan lokal. Oleh karena itu Anda juga dituntut mampu menguasai teknik pembuatan pakan yang baik untuk ayam kampung. begitulah sedikit gambaran tentang analisa usaha ayam kampung semoga dapat menjadi pertimbangan dalam memulai bisnis ternak ayam kampung yang menguntungkan.

Kamis, 15 September 2011

Bea Masuk Impor Jagung, Ancaman bagi Peternak Ayam Kampung

Jagung merupakan salah satu jenis pakan yang sering dikonsumsi oleh ayam kampung. Sayangnya, harga kedelai dan jagung impor akhir-akhir ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan sehingga harga pakan ayam pun ikut naik pula. Sedangkan pasokan jagung di dalam negeri ternyata hingga kini belum mampu mencukupi kebutuhan pakan ternak. Apalagi harga jagung lokal ternyata justru lebih mahal dibandingkan dengan harga jagung impor. Harga jagung lokal kini per kilogramnya sebesar Rp. 3700 sedangkan harga jagung impor Rp. 3200 per kilogram. Harga dedak dan jagung memang telah mengalami kenaikan yang cukup drastis selama lima tahun terakhir ini.

 

Selama ini, pengenaan bea masuk impor jagung turut andil dalam menambah beban biaya produksi pakan ternak. Padahal jagung merupakan komponen utama (51,4%) dalam pembuatan pakan ternak. Tidak mengherankan jika kemudian kalangan industri pakan ternak meminta pemerintah segera menghapuskan bea masuk impor jagung, setidaknya sebesar 5%. Dengan penghapusan bea masuk impor jagung, beban peternak akan sedikit terkurangi karena harga pakan bisa diturunkan.

 

Kenaikan harga tersebut bila dibiarkan terus menerus bisa mengancam eksistensi peternak ayam kampung, khususnya para peternak kecil dan mandiri. Mereka bisa gulung tikar karena kekurangan modal usaha. Akibatnya, peternak terintegrasi bisa menggantikan kedudukan peternak kecil dan mandiri. Peternak terintegrasi umumnya berada di bawah pengaruh para pemodal besar. Dominasi mereka pada akhirnya akan ikut menentukan harga telur dan daging ayam di pasaran.

 

Kenaikan harga pakan ternak selain mendorong kenaikan harga daging juga berimbas pada harga telur ayam. Harga telur kini terus mengalami peningkatan. Jika sebelumnya satu kilo gram telur dijual seharga  Rp. 15 ribu – Rp. 16 ribu, sekarang sudah mencapai Rp. 20 ribu per kilogramnya.

 

Sebelumnya ancaman virus flu burung juga sempat mengguncangkan kestabilan ternak ayam kampung. Pada waktu itu banyak peternak yang bangkrut karena permintaan daging ayam mengalami penurunan yang sangat signifikan. Selain itu, ayam-ayam pun akhirnya banyak yang dimusnahkan untuk menghindari semakin meluasnya area yang terpapar virus flu burung sehingga ayam kampung generasi berikutnya diharapkan tidak terserang penyakit serupa.

Cara Beternak Ayam Kampung secara Intensif

Beternak ayam kampung sebenarnya tidak serumit yang dibayangkan. Asalkan Anda tahu trik dan tipsnya, cara berternak ayam kampung ternyata sangatlah sederhana. Panduan berikut ini bisa Anda jadikan sebagai langkah praktis untuk memulai usaha beternak ayam kampung:

(1) Persiapan. Pertama yang harus disiapkan adalah bibitnya. Bibit bisa didapatkan dengan cara menetaskan sendiri atau bisa juga dengan membelinya langsung dari pembibit. Bibit yang sehat harus memenuhi beberapa kriteria, antara lain tidak cacat, bisa berdiri tegap, matanya bersinar, bulu bersih, periode menetas ideal (tidak lebih cepat dan tidak kurang dari);

 

(2) Kandang. Lokasi kandang dari pemukiman idealnya minimal berjarak 5 meter. Pilihlah lokasi yang memiliki sirkulasi udara baik, sinar matahari cukup, tidak lembap, dan rindang. Lubang sirkulasi udara usahakan jangan terlalu lebar karena bisa menjadi jalan bagi hewan predator (kucing, luwak, tikus, dll.) masuk ke dalam kandang dan memangsa anak ayam. Adapun ukuran kandang untuk ­+ 10 ekor anak ayam membutuhkan area seluas ­+ 1m2. Jangan lupa sediakan penghangat tubuh bagi anak ayam pada malam hari, yakni berupa lampu berukuran 40-60 watt. Hal ini untuk mencegah anak ayam mati kedinginan;

 

(3) Pakan. Ada beberapa alternatif pakan ayam yang bisa Anda berikan, antara lain: konsentrat, dedak, jagung, dll. Jika Anda kesulitan maka bisa membelikan langsung pakan instan di toko pakan ayam sesuai dengan usia anak ayam. Yang penting Anda harus memperhatikan komposisi makanannya. Yakni mengandung protein kasar (PK) 12%, energi metabolis (EM) 2500 Kkal/kg dengan jumlah pakannya sebagai berikut: 7 gr/hari (usia 0 -  1 minggu), 19 gr/hari (usia 1 – 2 minggu), 34 gr/hari (usia 2 – 3 minggu), 47 gr/hari (usia 3 – 4 minggu), 58 gr/hari (usia 4 – 5 minggu), 66 gr/hari (usia 5 – 6 minggu), 72 gr/hari (usia 6 – 7 minggu), 74 gr/hari (usia 7 – 8 minggu). Ketersediaan pakan harus dipastikan tercukupi dengan baik hingga anak ayam berusia 1 – 2 bulan. Sediakan pakan di beberapa tempat agar anak ayam tidak berebutan dan terpenuhi kebutuhan makannya. Jangan lupa sediakan pula air putih di dalam tempat minum sekitar dua wadah;

 

(4) Perawatan. Jagalah selalu kebersihan kandang. Anda bisa menyemprotkan desinfektan yang aman dan lakukan pembersihan kandang serta vaksinasi secara teratur. Pastikan sirkulasi udara terjaga dengan baik serta pakan dan minum tercukupi sesuai dengan tingkat kebutuhannya. Usahakan pakan yang diberikan selalu dalam kondisi yang masih fresh. Kenyamanan anak ayam bisa Anda ketahui dari suaranya yang menciak dengan teratur dan selalu tenang ketika berada di dalam kandang.

Ayam Kampung

Keunggulan cara beternak ayam kampung secara intensif (dikandangkan) ini adalah kemudahan Anda dari sisi mengontrol pemeliharaannya. Selain itu kondisi kesehatan ayam juga bisa terpantau dan terjaga dengan ketat bila dibandingkan secara ekstensif (tradisional/dibiarkan berkeliaran di tempat terbuka).

Rabu, 14 September 2011

Prospek Bisnis Ayam Kampung

Kesadaran masyarakat untuk membiasakan gaya hidup sehat dan selalu mengkonsumsi makanan organik membuat permintaan daging ayam kampung pun ikut mengalami peningkatan. Daging ayam kampung memang tergolong daging organik karena tidak mengalami rekayasa genetika sebagaimana ayam potong. Oleh karena itu daging ayam kampung dinilai lebih sehat dibandingkan ayam potong karena memiliki kandungan kolesterol yang lebih rendah. Dari sisi cita rasa, daging ayam kampung juga mempunyai tekstur yang kering dan rasanya lebih gurih. Tidak mengherankan jika saat ini daging ayam kampung mulai dilirik sebagai primadona baru kuliner di Indonesia.

Ayam Kampung

Sayangnya, meningkatnya permintaan daging ayam kampung tidak diiringi dengan ketersediaan pasokan daging ayam kampung yang memadai. Saat ini saja pasokan daging ayam kampung baru bisa mencukupi 5,5% dari total kebutuhan daging ayam nasional. Minimnya pasokan daging ayam kampung salah satunya disebabkan oleh sistim usahanya yang masih dikembangkan secara tradisional dan belum secara intensif. Artinya, kondisi ini sebenarnya memberikan peluang yang cukup besar bagi siapa saja yang ingin mengembangkan bisnis ayam kampung secara profesional.

 

Prospek bisnis ayam kampung sebenarnya menjanjikan sejumlah keuntungan yang sangat menggiurkan, mengingat: (1) Konsumsi daging ayam kampung tidak bersifat musiman. Bahkan tren konsumsinya makin mengalami peningkatan dari waktu ke waktu sehingga segmentasi pasarnya makin terbuka luas; (2) Cara beternak ayam kampung relatif lebih mudah karena pakan bisa dibuat sendiri, telurnya pun bisa didapatkan dengan mudah, pemasaran bisa dilakukan melalui koperasi peternak ayam buras atau langsung bekerja sama dengan peternak ayam buras, mesin penetas tidak harus membeli tapi bisa juga dengan menyewa; (3) Harga jualnya sangat stabil: (4) Ayam kampung lebih resisten terhadap penyakit dibandingkan dengan ayam ras/broiler sehingga bisa meminimalisasi biaya pengobatan; (5) Peminat telur ayam kampung makin mengalami peningkatan; (6) Risiko usaha relatif lebih kecil; (7) Luas lahan yang dibutuhkan fleksibel bahkan ternak ayam kampung juga bisa dilakukan di lahan yang sempit; (8) Memberikan keuntungan yang jelas. Sebutir telur ayam kampung seharga Rp 8 ratus sedangkan anak ayam yang baru menetas harganya Rp. 2 ribu bahkan lebih. Artinya, telur ayam kampung jika ditetaskan akan memberikan keuntungan bisa lebih dari 100%.